Minggu, 30 Januari 2011

Penelitian Arkeologi Prasejarah di Desa Morella


            Penelitian dilaksanakan untuk mengidentifikasi adanya jejak–jejak prasejarah di situs Morella. Kegiatan ini dilakukan dengan melakukan survei intensif di wilayah-wilayah pesisir pantai dan daerah sumber air baik sungai maupun mata air.  Wilayah-wilayah yang menjadi sararan survei yakni Sungai Sailapi dan Sungai Sawatellu, serta beberapa kawasan pesisir pantai. Selain survei juga diarahkan di wilayah Telaga Kodok, merupakan gugusan perbukitan karst yang banyak terdapat gua-gua atau ceruk.
Secara administratif, situs ini terletak di desa Morella, Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku Tengah. Geografis  situs ini merupakan daerah aliran sungai di daerah dataran tidak jauh dari pesisir pantai di sebelah utara. Daerah ini berhadapan langsung dnegan selat Seram dan Pulau Seram di sebelah utara. Secara astronomis situs ini terletak pada S3 32 28.6 E128 13 03.9.
Wilayah survei secara geologis dan geomorfologis merupakan kawasan yang sangat potensial mengandung batuan dan mineral dari perut bumi yang penting. Daerah Studi dapat dibedakan ke dalam empat satuan fisiografis, yakni :
·      Satuan Vulkanik yang mendominasi dataran tinggi ditandai oleh pola aliran dendritik dan sub paralel
·      Depresi anatar gunung (intramountain depression) yang membentuk dataran di punggung ketinggian, yang juga berassosiasi dengan teras terumbu karang terangkat dan ditandai terdapatnya beberapa sinkholes pada pola alirannya
·      Teras terumbu karang terangkat
·      Dataran alluvial yang memanjang sepanjang pantai

Sumber air terutama sungai dan mata air. Namun berdasarkan survei, meskipun karaktersitik sungai merupakan sungai stadium tua, namun pada umumnya berupa sungai kecil. Sumber air lainnya terutama mata air yang berasal dari depresi antar gunung dan pada tekuk lereng teras terumbu. Berdasarkan survei, pada lokasi berkarakteristik inilah ditemulah alat-alat batu prasejarah, berupa alat batu paleolitik, seperti proto kapak genggam dan kapak penetak. Alat-alat batu ini ditemukan pada lokasi yang dekat dengan sungai yakni Sungai Sailapi dan Sawatellu, yang merupakan sungai kecil, namun mengandung batuan yang diperkirakan berumur tua. Di Pulau Ambon, terutama didominasi oleh jenis batuan ultra basa, yang menurut penyelidikan geologi, merupakan jenis batuan tertua di Pulau Ambon, selain itu didominasi pula oleh struktur batuan gamping yang berumur pleistosen. Sementara itu di wilayah pesisir pantai dijumpai beberapa areal sebaran gerabah baik polos maupun berhias.
Selain itu, survei juga diarahkan pada perbukitan karst di wilayah Telaga Kodok. Di Wilayah ini merupakan gugusan perbukitan yang tersusun dari batuan gamping, sehingga memungkinkan pembentukan ceruk dan gua. Dari hasil survei terdapat banyak ceruk yang mengindikasikan adanya jejak-jejak hunian dengan artefak dominan berupa gerabah polos.   

Sumber Artikel:
Balai Arkeologi Maluku @ 2010
Jl. Namalatu-Latuhalat Ambon
Telp: 0911 323374

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger